Selain tokoh-tokoh yang berpengaruh
terhadap gereja, salah seorang tokoh yang yang terpilih adalah Johann
Sebastian Bach . Beliau ini adalah seorang musisi yang sangat terkenal.
Banyak sekali gubahan lagunya yang dinyanyikan oleh kelompok
paduan-paduan suara terkenal.
Sumbangan-sumbangan Bach terhadap dunia musik menggabungkan banyak
detail dari berbagai gaya musik Jerman, Perancis dan Italia selama
bertahun-tahun terakhir era Baroque. Kemasyurannya dalam sejarah
literatur organ, paduan suara, kantata dan oratorio, sangat besar
hubungannya dengan liturgi Lutheran, dan karya-karyanya dikenal karena
jumlah mereka yang besar serta keahlian tinggi penciptanya.Selama hampir
dua abad keluarga Bach aktif dalam dunia musik. Dengan 20 orang dari
garis keturunannya yang dikenal sebagai musisi, keluarga ini menyerupai
sebuah dinasti musik. Johann Sebastian, dengan putra-putranya Karl
Philipp Emanuel, Johann Christian dan Wilhelm Fredemann, merupakan
kelompok yang paling dikenal dan muncul lebih akhir dalam sejarahnya.
Karl Philipp Emanuel (1717-1788) adalah putra ke-2 dari J.S. Bach yang
dikenal melalui eksperimen-eksperimennya dengan sonata era Klasik yang
pada saat itu baru mulai muncul. Johann Christian (1735-1782), putra
yang ke-11, dikenal sebagai “Bach dari London” dan menulis berbagai
simfoni, concerto serta musik untuk vokal dan Chamber. Wilhelm
Fredemann, yang dikenal sebagai “Bach Halle”, adalah anak sulung dan
menulis sebauh simfoni serta karya-karya untuk piano dan tarian.
Pada awal hidupnya J.S. Bach mempelajari, antara lain: biola dan
organ. Pada tahun 1703, dia bergabung dengan orkestra milik saudara Duke
of Saxe-Weimar. Posisinya sebagai organis dimulai di sebuah gereja baru
di Arnstadt (1704) dan di St. Balsius’, Muhlhausen. Setelah
pernikahannya dengan Maria Barbara Bach (seorang misan), Johann
Sebastian pergi ke Weimar, mula-mula sebagai organis istana dan musisi
kamar (mulai 1708) dan kemudian sebagai pemimpin konser. “Periode
Weimar” Bach (sampai 1717) merupakan tahap yang paling penting dalam
awal kariernya sebagai seorang penggubah. Dari 1717 sampai 1732, Bach
bertugas sebagai pengarah kapel dan pengurus musik kamar untuk Pangeran
Leopold dari Anhalt di Cothen. “Periode Cothen” ini dikenal dengan
kayanya ciptaan-ciptaan Bach untuk musik orkestra dan kamar. Dipihak
lain, hasil riset juga menyatakan bahwa kebanyakan kantata Bach mungkin
dimulai pada periode ini dan juga sebelumnya, di Weimar. Pada masa ini
jugalah istri Bach meninggal (1720). Pernikahannya yang kedua dengan
Anna Magdalena Wulken juga penting bagi dunia musk. Anna menyalin banyak
bagian dari kantata-kantata Bach dan memiliki 2 buah buku, dimana
terdapat masukan-masukan dalam tulisan Anna sendiri dan tulisan tangan
suaminya.
Dari tahun 1732 sampai kematiannya,
Bach memegang posisi sebagai pemimpin nyanyian di St. Thomas’ School,
Leipzig, di mana dia juga menjadi organis dan kapell meister di St.
Thomas Church dan Nicholai Church. Kehidupan Bach selama 27 tahun di
Leipzig merupakan suatu masa yang ditandai karya-karya dalam jumlah agak
terbatas yang dari segi komposisinya makin mendalam dan pekat. Satu
contoh penting dari karya-karyanya yang kemudian, the Musical Offering,
dibentuk dari sebuah tema oleh Frederick II dari Prussia yang diperoleh
Bach semasa kunjungannya ke Postdam (1747), di mana dia tampil untuk
sang raja. Walaupun banyakan peneliti, dulu berpendapat bahwa hampir 200
kantata ditulis selama tahun-tahun di Leipzig, penemuan-penemuan yang
lebih baru menyatakan bahwa tahun-tahun ini ditandai dengan meminjamkan
karya-karya yang ditulis di Cothen dan atau Weimar. Kebanyakan
karya-karya baru ini, merupakan penulisan ulang karya-karya yang
terdahulu (termasuk teksnya). Proses semacam disebut contrafracta.
Selama di Leipzig, contrafacta ini dilakukan mungkin lima sampai enam
puluh kali, karena berbagai tekanan dari rutinitas dan administrasi
sehari-hari. Karya-karya akhir yang asli merupkan eksperimen-eksperimen
yang mendalam dari segi sumber teknisnya dan ditandai oleh warna-warna
harmonis dan selisih tekstur yang cukup berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya.
KARYA-KARYA INSTRUMENTAL
Minat Bach terhadap keteraturan dan hubungan dalam
gubahan-gubahannya merupakan bagian penting dari kesenian Baroque akhir.
Banyak karyanya dipersatukan oleh prinsip :
a. makna liturgis,
b. kegunaan paduan suara,
c. struktur kunci yang over-arching, atau
d. teknik-teknik khusus seperti prelude/fugue yang berpasangan, pola
tarian dan kanon atau variation cycles.Banyak karyanya dikelompokkan
menurut kategori yang bersifat pendidikan atau aturan didaktik lainnya
seperti suite atau seri yang diatur secara liturgis.
1. Kaya-karya yang dimaksudkan untuk menandai satu tahun gereja
mencakup the Little Organ Book (dimulai di Weinar, diselesaikan di
Cothen). Walaupun karya ini dirancang untuk berisikan 164 prelude paduan
suara, didalammnya terdapat jangkauannya dan juga terdapat
tekstur-tekstur abstrak atau material, berhubungan dengan nada-nada
paduan suara, yang diungkapkan melalui gambar.
2. The Keyboard Practice (Clavierubung) dimulai dari 1731 dan
merupakan sebuah koleksi penting dalam empat bagian. Karya ini
berhubungan dengan sumbangan Bach bagi liturgi Lutheran dan juga
gubahannya yang lebih duniawi.
3. Prelude-prelude paduan suara juga dibawa ke dalam literatur organ
dengan adanya The Eighteen Gread Preludes dan the Six Schubler Chorales
(yang ini merupakan transkrip bagian-bagian kantata). Bach juga membuat
berbagai karya untuk koor empat suara dengan gaya kongregasional,
termasuk sebuah koleksi yang terdiri dari 371 harmonisasi dan satu lagi
yang terdiri dari 69 melodi dengan bass.
4. Sebuah sumbangannya yang penting bagi dunia musik adalah berbagai
prelude dan fugue organ, termasuk “the Great” dalam C mayor, E minor, B
minor, G minor, dan Es mayor. Beberapa karya ini mengikuti
prinsip-prinsip concerto, sementara prelude dari G mayor adalah sebuah
fantasi, dari fuguenya diambil dari sebuah lagu rakyat abad ke-17,
“Rolandston”. The Prelude and Fugue in A Major mempunyai ciri-ciri
tiruan dan implikasi pastoral dalam tekstur dan ritmenya.
5. Termasuk juga dalam karya-karya instrumental yang lain adalah
berbagai suite untuk orkestra, concerto, sonata, baik yang solo maupun
yang dengan iringan, serta partita dan suite untuk alat musik keyboard.
KARYA-KARYA VOCAL
J.S. Bach menulis empat mass pendek yang kebanyakan terdiri dari musik
kantata dengan teks yang telah ditulis ulang. Contohnya: Mass in F
menggunakan paduan suara Lutheran Litany “Christ, Thou Lamb of God”
dalam “Kyrie”, sedangakan “Gloria” menggunakan bahan dari kantata dan
Mass yang lainnya dalam A mayor, G minor dan G mayor, juga menggunakan
teknik yang sama. Mass in B Minor adalah salah satu karya paduan suara
yang paling terkenal. Karya Katolik ini dikenal karena tekstur lima
suaranya dan pengulangan tema yang intergratif. Mass ini sebagian besar
juga merupakan hasil meminjam dari kantata-kantata Bach, tapi
bagian-bagian yang penting juga orisinil. Kantata yang ditemukan di
dalamnya termasuk nomor 1,46, 12 dan 171. Kutipan Gregorian juga ada.
The Passions adalah jenis karya paduan suara berskala besar yang lain
dan hampir sama luasnya dengan Mass B minor tadi. Karya-karya ini
dikenal sebagai Oratori Passions, karena hubungannya dengan
pangaruh-pengaruh gaya opera yang tidak dilakonkan dan kehadiran seorang
narator (atau penginjil. Ada dua gubahan: St. Mark’s Passion (1731)
hilang, kecuali tujuh bagian yang bisa dikenal sebagai pinjaman dari
karya-karya aslinya (terutama Kantata 198). Koor dan orkestra ganda ada
dalam St. Mathew Passion, dimana chorus “O Sacred Head” juga digunakan 5
kali sebagai alat pemersatu. Bedanya terdapat dalam fungsi: Chorus I
sebagai ke-12 murid, Chorus II bertindak sebagai pengikut-pengikut yang
lain. Berbagai kombinasi digunakan untuk agenda-agenda yang melibatkan
kerumunan orang atau orang-orang Kristen pada umumnya. The Christmas
Oratorio adalah sebuah karya khusus (tidak berhubungan dengan
passion-passion tersebut) yang terdiri dari 6 bagian, masing-masing
dengan format sebuah kantata dan menggunakan sebuah koor pembukaan (atau
“Symphony”) dan koor penutup dan di dalamnya diisi dengan berbagai
recitative, choruse, chorale, duo dan trio. Kantata-kantata yang berbeda
dinyanyikan pada ke-6 kebaktian di antaranya Natal dan Epiphany. Bach
menulis kira-kira 200 kantata yang maksudnya untuk dimasukkan ke dalam
tahun gereja Lutheran. Panjang kantata-kantata ini umumnya dibatasi
sekitar setengah jam. Banyak teknik penulisan Bach yang paling efektif
digunakan dalam karya-karya ini dan hubungan strukturnya dengan
jenis-jenis musik lainnya seperti concerto atau soneta trio cukup jelas.
Ciri-cirinya, antara lain:
(1) bagian tengah yang tinggi, yang meningkatkan intensitas tekstur;
(2) bagian tenor yang pararel dengan bagian sopran;
(3) daerah-daerah tiruan dan efek-efak antiphonal;
(4) pemberian warna nada yang deskriptif atau “imitatif” dalam makna tekstualnya;
(5) aria-aria yang terdiri dari instrumen solo dan vokal yang saling
mengisi (obbligato). Efeknya, kalau ditambahkan kebagian bass, adalah
sebuah sonata trio. Ini semua adalah kantata, baik untuk suara solo
maupun lebih dari satu suara. Beberapa kantata disebut horal Cantatas,
karena melodi sebuah chorale disatukan (bersamaan dengan teksnya) ke
dalam tekstur semua – atau hampir semua bagian dari satu karya utuh.
Dalam karya-karya ini perubahan dalam material musik dan dijalankan
secara imitatif. The free Cantatas merupakan karya-karya yang tidak ada
atau sedikit hubungannya dengan musik choral. Seringkali mereka ditulis
dengan karya gaya concerto untuk alat musik. Terdapat paling sedikit 32
contoh untuk jenis ini. Kantata-kantata ini secara keseluruhan
menunjukkan contoh-contoh terbaik dari cara Bach mengolah gaya medium.
Walaupun sejarah tidak menyatakan bahwa Bach adalah seorang penemu,
kemampuannya untuk membaurkan bahan-bahan yang berbeda ke dalam berbagai
struktur yang memiliki keahlian teknis dan imajinasi yang tinggi dan
juga kuasa ekspresif dari hasilnya yang konsisten hingga sekarang boleh
dibilang tidak tersamai.